Sabtu, 03 November 2012

Tentang Pengmas - Ririn


Hoooam. Kalau berbicara soal wanita, saya sebenarnya suka menceritakan kejelekan-kejelekannya. Kenapa? Karena kalau bicara baiknya mulu ntar saya terlena. Kesannya gombal gimanaa gitu. Tapi ya sudahlah, karna pada dasarnya disini saya bertujuan menuliskan keistimewaan dari anggota-anggota pengmas, terpaksa ane tuliskan yang mantep-mantep dah.

 Ririn
Nama lengkapnya Sendyka Rinduwastuty. Anaknya langsing 160cm.an, berkacamata, kulitnya eksotis sawo matang, rambutnya panjang tergerai, punggungnya bolong, kalo jalan ga napak, eh ga ding. Pokoknya gitu dah secara fisik. Gambaran anak muda tahun 60an.

Kalau ente-ente pengen ketemu cewek blesteran timor leste ama indonesia, ga perlu nunggu lama-lama anaknya KD ama Raul Lemos lahir (eh udah lama ya). Karena, we’ve just found her! Yak. Ririn ini bisa dibilang blesteran dili-pekalongan. Yaa ga juga sih, katanya sih Cuma numpang lahir. Tapi gitu dah. Paling ga bisa buat pamer kan, “eeh kamu tau ga? Aku blesteran lho. Kemaren baru aja dinaturalisasi” (berasa pemain bola ya).  Tapi ya kekurangannya, biasanya kan kalo orang blesteran tu Jerman-indonesia, Belanda-indonesia, pokoknya yang europe gitu deh. Lha ini, blesteran timor leste-indonesia hahahahaha.

Ah sudahlah menghinanya, ntar marah dia. Jadi, pada kesempatan yang berbahagia ini, jamaah jamiatku sekalian, saya akan membahas sisi gelap dari mba ririn. Eh ga ding, pokoknya sisi menarik lah. Walaupun banyak hal-hal yang bisa saya hina dari dia, ternyata saya menemukan sesuatu yang pantas diteladani dari cewek manis (hooeeek) ini.  Ririn tergolong orang yang mau dan suka bekerja keras. Dia sangat ulet dalam bekerja. Pernah saya memergokinya online di jejaring sosial tengah-tengah malam, bahkan dini hari dalam keadaan mengerjakan tugas. Bahkan saking kerasnya etos kerja mba ririn ini, saya pernah mendapatinya belum makan dari pagi, di jam-jam istirahat,tengah malam. Katanya “kalo kerjaan belum kelar aku ga bisa maem”. Hmm, memang sih kadangkala rudapaksa bagi tubuh itu perlu, tapi aku kadang kasihan ama si neng ni, bisa-bisa rusak ntar tubuhnya dengan pola hidup tidur malam dan jarang makan ini. Aduh, jadi keliatan perhatian banget ya saya :S.
Oh ya, dia sering kali bilang "aku tu pengen kurus". Dan akupun berpikir, "emang kurusnya kamu tu seberapa to? " Ini aja udah kaya kumpulan tulang disusun plus kulit sama kentut aja. haha.

Paling ga saya sedikit mengerti bahwa kadangkala hidup ini butuh pengorbanan, butuh kerja keras akan apa yang kita akan capai. Mungkin ririn menikmati kerja kerasnya dalam menggapai mimpinya sebagai dokter yang baik.Yaa tiap orang punya pilihan hidup. Ririn dengan pola hidup kerja kerasnya, Ageng dengan santai-tapi kelarnya, saya dengan ke random-annya. Yang terpenting adalah kita siap dengan segala konsekuensi atas pilihan-pilihan hidup kita. Toh kita sudah dewasa. Menurut KUHP pasal bla bla bla jg berkata demikian hahaha. Hmm,....



Life is a choice, so lets choose the best choice. Begitulah esensi hidup.

2 komentar: