Kamis, 22 November 2012

Sekedar berkeluh kesah


Astaghfirullah hal adzim

Ingin rasanya menumpahkan segala beban di hati dan pikiran. Ingin rasanya lepas dari semua urusan dan amanahyang serasa bertubi tubi dilimpahkan ke jiwa ini.

Ya, di blok dermatomusculosceletal ini, aku benar benar merasakan bagaimana lelahnya hidup sebagai mahasiswa. Aku merasa cobaan ini begitu berat, seakan aku tak dapat melewatinya. Bayangkan saja, aku harus melewati sesi kuliah,praktikum, dan segala hal non akademik yang bisa membuatku berangkat ke kampus pukul 06.30 dan baru pulang ke kos pukul 01.00 malam.

Untuk hal non akademik, aku merasa semua beban yang kutempu sudah tidak sehat lagi. Dalam waktu 3 minggu berturut-turut, aku harus mengikuti 3 kepanitiaan besar yang mengorbankan waktu,tenaga dan uang tentunya. Sempat jatuh sakit, aku merasa beban amanah ini seharusnya dapat dibagi dengan memberdayakan SDM yang lain. Tapi, ini tetap harus kulewati dengan ikhlas.

Bukan bermaksud mengeluh, hanya sekedar merefleksi dan mengoreksi hal hal yang tidak pada tempatnya. Pertama, aku merasa jadwal kedokteran di kampusku sudah terlewat batas. Di kampusku, jadwal akademik kesemuanya serba dibuat cepat, menumpuk dalam waktu yang singkat, terkesan instan dan dipaksakan. Hasilnya? pengetahuan2 dasar dari mahasiswa menjadi lemah, tumpul, tidak kuat. Itu karena sistem yang menuntut kami untuk bisa siap "instan" dalam segala sesuatu. Mungkin ini disebabkan jadwal jurusanku mengikuti jadwal kampus pusat.
Bukan bermaksud mengekslusifkan diri, tapi kurikulum kami yang luarbiasa padat tidak memungkinkan untuk mengikuti jadwal kampus pusat. Jangankan untuk membaca referensi referensi atau buku yang teranyar, untuk sekedar bernafas dan beristirahat pun hanya hitungan beberapa jam. Dengan keadaan seperti ini mau mencetak dokter yang mantap? berwawasan pun tidak.

Yang kedua masalah organisasi. Kegiatan kuliah yang sudah super padat ditambah lagi dengan kegiatan non akademik berupa organisasi. Dengan ikut BEM di kampus, aku bisa menghancurkan waktuku yang seharusnya kubuat belajar atau refreshing dengan hanya sekedar rapat rapat dan rapat. Sebenarnya aku pun sangat mengetahui bahwa tanpa organisasi hidupku sebagai mahasiswa akan sangat hampa. Bagaikan teh manis, seharusnya komponen gula tetap ada sebagai pemanis, tetapi dalam kadar yang sedikit. Tapi, jika terlalu manis, tentunya tidak ideal. dan begitulah yang aku rasakan.Ini bisa akibat dari sedikitnya SDM berkualitas yang dipercaya sebagai organisator peramai kegiatan kegiatan di kampus.
Aku sekarang baru merasa betapa pentingnya kaderisasi untuk organisasi dalam kampusku. Bagaimanapun, orang orang yang berkualitas harus dicetak dalam jumlah yang banyak. Amanah harus tetap terbagi. Kuantitas kualitas sama pentingnya.

Begitulah refleksiku sore ini. Semoga keluhan ini bukan hanya sekedar keluhan, tapi dapat sebagai ajang perbaikan bagi diriku dan kampusku tercinta. Hhhooam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar