Rabu, 20 November 2013

Rupa dan telapak bidadari

Tahukah kau, nona ?
Tatapan matamu sungguh indah
Seringkali aku takjub dan tak berkata
Karena memang kau indah, sungguh indah

Tahukah kau, nona?
Senyummu itu sungguh manis
Seringkali aku lamat-lamat memandanginya
Karena memang kau manis, sungguh manis

Tahukah kau nona?
Rambut gelapmu yang panjang tergerai, amat memesona
Seringkali aku ingin menyentuhnya
Karena memang kau memesona, amat memesona

Tahukah kau nona?
Tubuhmu layaknya bidadari yang menyamar jadi manusia
Seringkali aku ingin mendekapnya
Karena bidadari ini sungguh nyata

Tahukah kau nona?
Keindahan-keindahan yang dititipkanNya untukmu
Akan bermilyar-milyar lebih indah
Jika kau kau menyibakkan sedikit saja helai kain
sehingga hanya nampak rupa dan telapak tanganmu
dilumuri dengan akhlak dan pikiran yang mulia
kau bukan indah lagi nona, kau istimewa

Tapi aku bukan sosok yang pantas mengenakannya untukmu
Aku bukanlah panglima dalam kehidupanmu
Karena semuanya ada padamu, terserah padamu
Maaf jika aku menyakitimu

Cuma sedikit kecewa saja

Disaat getir seperti ini
Aku ingin bersama denganmu
Mendengar ocehanmu yang tak penting itu
dan akhirnya aku hanya cuek
dan memperlihatkan sketsa-sketsa bodoh saat kau sibuk mengerjakan sesuatu

Disaat sempit seperti ini
Aku ingin membaca pesanmu
Yang terkadang aku pun tak tahu kenapa kau menuliskannya untukku
dan akhirnya aku hanya bergurau jayus tak bertujuan
dan kau tertidur terlebih dahulu sebelum aku menjawabnya
pun sebaliknya

Disaat remuk seperti ini
Aku ingin mendengar suaramu
Melihat matamu dan melahapnya dalam pikiranku
Sekedar meneduhkan, atau menyandarkan beban beban
Walau kau pun tak tahu apa isi pikiranku

Disaat hancur seperti ini
Aku ingin sedikit saja memungut perhatianmu
Melumuri jasadku yang lelah ini
Bahkan aku takkan meminta penyelesaianmu akan masalah-masalahku
Tapi tutur katamu itu pun sesungguhnya cukup untuk melegakanku

Disaat sepi seperti ini
Aku ingin menghujani langit biru itu dengan namamu
dan melukis pelangi dengan senyum tipismu

Tapi sejak awal aku pun tahu
Yang kurasakan jelas tak kau rasa
dan kau pun tak akan peduli akannya
dan memang itu semua adalah hakmu
dan aku tak memilikinya

ya, tak apalah, hanya curhat ke dalam pikiranku sendiri kok.
sedikit kecewa saja. boleh kan?